Terkait kerusakan pipa jalur pengisian CPO dari tangki timbun ke kapal SC CHONGQING asal Hongkong di dermaga 106 Pelabuhan Ujung Baru Belawan yang terjadi Jumat (14/4/2023) kemarin.
Pihak terkait telah melakukan pengecekan dan penyetopan atau emergency stop mencegah tumpahan agar tidak meluas.
Sesuai dengan SOP, kapal kemudian dilingkari dengan alat pencegah supaya minyak tidak keluar terlalu jauh dan kemudian dilakukan penyedotan minyak yang tertumpah di air.
Hal tersebut dijelaskan pihak Otoritas Pelabuhan Belawan, Minggu (16/4/2023) dalam paparan yang digelar dihadapan para awak media.
Lebih lanjut Kepala Otoritas Pelabuhan Belawan Handoko bersama pihak terkait juga telah mengundang pihak dinas lingkungan hidup untuk mengambil contoh air yang terkena tumpahan CPO.
“Kita lihat sampel itu beberapa hari ke depan, kalau tingkat pencemarannya melebihi ambang batas, tentunya pasti akan ada langkah-langkah lebih lanjut,” terangnya.
Terkait kejadian ini, otoritas Pelabuhan kedepannya akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Kedepannya kita ingin kejadian ini tidak terulang kembali, karena diketahui bahwa produk CPO ini menjadi produk andalan di Sumatera Utara yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
Sementara pihak Pelindo yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan, pihaknya juga akan memberikan sanksi kepada pemilik perusahaan jika terbukti lalai.
“Kita akan cek terkait masalah pipanya, setelah itu kita berikan sanksi bila ada faktor kelalaian dari perusahaan,” imbuhnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut GM PT Pelindo cabang Belawan Jonedi Ramli, Kepala bidang pencemaran dan kehutanan Provinsi Sumut Akmal Saputra Nst, pjt kepala kesyahbandaran Bharto Ari Rahajo, Humas Pelindo Santia dan Humas Otoritas Pelabuhan Belawan Frans. (Usman)